Follow me on twitter!

Saturday 22 October 2011

Hubungan Tanpa Deklarasi


----------Sponsored Link----------


"Witing Tresno Jalaran Soko Kulino"
Begitu kata pepatah Jawa, yang kurang lebih punya makna"Cinta tumbuh karena telah terbiasa". Jika diartikan lebih jauh, seseorang yang pada awalnya biasa-biasa saja, berubah menjadi mulai ada perasaan karena terbiasa bertemu, terbiasa melakukan sesuatu berasama.


Hal yang sering terjadi pada diri kita dan orang sekitar kita, namun jarang sekali disadari adalah waktu bermulanya pertemanan. Dimulai dari pertanyaan sederhana "Sejak kapan tepatnya kita berteman?", mungkin tidak akan ada yang bisa menjawabnya karena lupa. Jawabannya akan berbeda jika pertanyaannya dirubah menjadi "Sejak kapan kita pacaran?", kemungkinan besar salah satu atau bahkan keduanya akan ingat mulai dari hari, bulan, tahun, sampai dengan jam menit detik.


Dan biasanya pertemanan lebih bertahan lama daripada pacaran. Bahkan pernah seorang teman berkata "mendingan gua hilang cewek daripada temen, gua gak mau ribut sama temen karena soal cewek", pernyataan yang terlontar karena saking tak mau kehilangan sahabatnya. 


Pertemanan umumnya lahir dari adanya persamaan, entah sifat, pemikiran, watak, atau lainnya. Faktor kesamaan yang alami (tidak dibuat-buat) inilah yang memperkuat suatu hubungan antar insan. Cukup menjadi diri sendiri, maka teman yang kurang lebih seperti anda akan muncul di kehidupan anda.


Apa ada yang salah kalau perasaan diucapkan lewat lisan?


Sebenarnya sih tidak. Namun perlu diingat lidah tak bertulang. Seseorang mungkin dapat dengan mudah mengatakan "I love you, aku cinta kamu, aku sayang kamu" atau apapun jenis gombalan itu. Saat ini mungkin dia bisa bilang begitu tapi kedepannya? Belum tentu masih demikian. 


Lantas bagaimana caranya biar orang tau?


Kalau saya sendiri memerlukan 'bahasa lain' untuk menyatakan dan mengukur hal itu. Yakni, suatu bahasa yang tak perlu diperdengarkan untuk dimengerti, bahasa yang punya makna meluas yang bukan hanya sekedar kelihatannya saja, atau saya sebut bahasa Perasaan.


Saya sendiri lebih suka mencari pasangan yang setidaknya memiliki beberapa persamaan kepribadian, karena yang indah tampaknya belum tentu pantas untuk kita. Tak perlu terlalu serius, jalani dengan apa adanya dan santai. Tetap jadi diri sendiri, namun tetap dekat dan long standing sebagaimana memiliki hubungan dengan sahabat.


Hubungan tanpas status, HTS, Pacaran LDR long distance relationship, relationshop, galau, cara menembak cewek, cara pdkt, pengalaman pacaran, mengatasi cewek matre, kisah cinta,  kumpulan cerita cinta, kumpulan kisah cinta SMA

0 comments:

Post a Comment

Artikel Terbaru

Followers